LAPORAN
PRAKTIKUM FISIKA
Pengukuran Menggunakan Jangka Sorong dan Mikrometer Sekrup
Pengukuran Menggunakan Jangka Sorong dan Mikrometer Sekrup
![]() |

Oleh Kelompok :
1. Anggi
Pangesti (07)
2. Ardi
Suseno (09)
3. Dewi
Indriyani (18)
4. Dwi
Ari Fitriyaningrum (21)
5. Farida
(26)
Kelas : X TKJ 1
Kelas : X TKJ 1
SMK
N 1 BANTUL
TAHUN
AJARAN 2012/2013
BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Pernahkah anda pergi ke
pasar dan melihat pedagang menukar atau menimbang buah-buahan ? Amati juga
ketika seorang tukang bangunan mengukur panjang kayu dan besi ! Dengan alat apa
pengkuran itu dilakukan ? Tahukah anda fungsi pengukuran ?
Pengukuran sangat
diperlukan dalam kehidupan sehari-hari. Alat ukur yang digunakan
bermacam-macam, seperti untuk mengukur panjang menggunakan penggaris, massa
menggunakan neraca, waktu menggunakan stopwatch, suhu menggunakan termometer,
dan sebagainya.
Pengukuran yang saya
lakukan disekolah bersama teman-teman, sebagai tugas praktikum merupakan
pengukuran besaran panjang. Praktikum yang kami lakukan pada hari Jum’at, 28
September 2012 menggunakan alat Jangka Sorong dan Mikrometer Sekrup.
B. Tujuan
Praktikum
Mampu mengukur panjang
atau ketebalan suatu benda menggunakan Jangka Sorong dan Mikrometer Sekrup.
C. Manfaat
Praktikum
Ø Memahami
arti pengukuran
Ø Memahami
ketelitian dan ketepatan pengukuran
BAB
II
KAJIAN
TEORI
1. Pengukuran
didefinisikan sebagai proses membandingkan suatu besaran dengan besaran lain
(sejenis) yang dipakai sebagai satuan.
2. Besaran
adalah sesuatu yang dapat diukur dan dinyatakan dengan angka atau nilai dan
memiliki satuan.
3. Satuan
yaitu pembanding didalam pengukuran.
4. Jangka
Sorong mempunyai skala utama, dan skala nonius.
5. Mikrometer
Sekrup mempunyai skala tetap/utama, dan skala putar/nonius.
6. Jangka
Sorong yang kami gunakan memiliki nilai skala terkecil 0,002 cm, sedangkan
Mikrometer Sekrup 0,01 mm.
A. Alat
dan Bahan
1. Mikromete
Sekrup
2. Jangka
Sorong
3. Koin
Rp. 500 dan Rp 200
4. Tutup
Botol
B. Langkah
Kerja
1. Ukurlah
panjang, diameter luar, diameter dalam, dan kedalaman tutp botol dengan
menggunakan Jangka Sorong. Kemudian hitung nilai skala terkecilnya dan catat
hasilnya pada tabel percobaan.
2. Ukur
ketebalan koin Rp. 500 dan Rp. 200 dengan menggunakan Mikrometer Sekrup.
BAB III
DATA DAN ANALISI DATA
A. Data
Tabel
percobaan
Hasil
Pengukuran
|
Tutup Botol
|
Ketebalan Koin
|
||||
Kedalaman
|
Diameter Dalam
|
Diameter Luar
|
Rp. 200
|
Rp. 500
|
||
Skala Utama
|
2,2 cm
|
1,5 cm
|
1,8 cm
|
1,5 mm
|
2,0 mm
|
|
Skala Nonius
|
0,004 cm
|
0,1016 cm
|
0,0106 cm
|
0,25 mm
|
0,07 mm
|
|
Total Panjang (Xo)
|
2,204 cm
|
1,6016 cm
|
1,8106 cm
|
1,75 mm
|
2,07 mm
|
|
Nilai Skala Terkecil
|
0,002 cm
|
0,002 cm
|
0,002 cm
|
0,01 mm
|
0,01 mm
|
|
Dx
=
![]() |
0,001 cm
|
0,001 cm
|
0,001 cm
|
0,005 mm
|
0,005 mm
|
|
Skala Relatif =
![]() |
0,04537 %
|
0,06244%
|
0,05523%
|
0,28571%
|
0,24155%
|
|
Hasil Pengukuran Tunggal
|
Maks.
|
2,205 cm
|
1,6026 cm
|
1,8116 cm
|
1,755 mm
|
2,075 mm
|
Min.
|
2,203 cm
|
1,6006 cm
|
1,8096 cm
|
1,745 mm
|
2,065 mm
|
B. Analisi
Data
v Skala
Nonius
–
Kedalaman Tutup Botol
2 x 0,002 cm = 0,004 cm

–
Diameter Dalam Tutup Botol
50,8 x 0,002 cm = 0,1016 cm

–
Diameter Luar Tutup Botol
5,3 x 0,002 cm = 0,0106 cm

–
Ketebalan Koin Rp. 200
25 x 0,01 mm = 0,25 mm

–
Ketebalan Koin Rp. 500
7 x 0,01 mm = 0,07 mm

v Ketidakpastian
Pengukuran Tunggal
Dx
=
Nilai Skala Terkecil

–
Tutup Botol, Jangka Sorong
Dx
=
x 0,002 cm = 0,001 cm

–
Ketebalan Koin, Mikrometer Sekrup
Dx
=
x 0,01 mm = 0,005 mm

v Kesalahan
Relatif

–
Kedalaman Tutup Botol
x 100% = 0,04537%


–
Diameter Dalam Tutup Botol
x 100% = 0,06244%


–
Diameter Luar Tutup Botol
x 100% = 0,05523%


–
Ketebalan Koin Rp. 200
x 100% = 0,28571%


–
Ketebalan Koin Rp. 500
x 100% = 0,24155%


v Hasil
Pengukuran Tunggal
X
= Xo ± Dx
–
Kedalaman Tutup Botol
Min = 2,204 cm – 0,001
cm = 2,203 cm
Maks. = 2,204 + 0,001 cm = 2,205 cm
X = 2,203 cm
2,205 cm
Maks. = 2,204 + 0,001 cm = 2,205 cm
X = 2,203 cm

–
Diameter Dalam Tutup Botol
Min = 1,6016 cm - 0,001
cm = 1,6006 cm
Maks. = 1,6016 cm + 0,001 cm = 1,6026 cm
X = 1,6006 cm
1,6026 cm
Maks. = 1,6016 cm + 0,001 cm = 1,6026 cm
X = 1,6006 cm

–
Diameter Luar Tutup Botol
Min = 1,8106 cm – 0,001
cm = 1,8096 cm
Maks. = 1,8106 cm + 0,001 cm = 1,8116 cm
X = 1,8096 cm
1,8116 cm
Maks. = 1,8106 cm + 0,001 cm = 1,8116 cm
X = 1,8096 cm

–
Ketebalan Koin Rp. 200
Min = 1,75 mm – 0,005
mm = 1,745 mm
Maks. = 1,75 mm + 0,005 mm = 1,755 mm
X = 1,745 mm
1,755 mm
Maks. = 1,75 mm + 0,005 mm = 1,755 mm
X = 1,745 mm

–
Ketebalan Koin Rp. 500
Min = 2,07 mm – 0,005
mm = 2,065 mm
Maks. = 2,07 mm + 0,005 mm = 2,075 mm
X = 2,065 mm
2,075 mm
Maks. = 2,07 mm + 0,005 mm = 2,075 mm
X = 2,065 mm

BAB IV
PEMBAHASAAN
Ø Segala
benda tidak dapat diukur dengan kedua alat tersebut, karena Jangka Sorong dan
Mikrometer Sekrup, hanya digunakan untuk mengukur benda yangtergolong kecil.
Sedangkan untuk mengukur benda-benda besar, biasanya digunakan mistar atau
rollmeter.
Ø Pengukuran
yang memiliki ketelitian paling tinggi adalah pengukuran dengan menggunakan
alat Mikrometer Sekrup, karena ketelitiannya mencapai 0,01 mm.
Ø Sedangkan,
alat yang memiliki kesalahan paling tinggi adalah mistar, karena hanya memiliki
ketelitian 0,1 cm.
BAB
V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari praktikum yang
telah kami lakukan, dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut :
·
Bahwa, setiap pengukuran memiliki tingkat
ketelitian sesuai alat ukurnya.
·
Semakin tinggi tingkat ketelitiannya,
maka semakin tinggi pula kebenarannya.
B. Kritik
dan Saran
Sebaiknya dalam
mengukur benda menggunakan kedua alat ukur, melihat dengan tegak lurus, agar
hasilnya benar.
Posted by hyejin131407. blogspot.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar